Minggu, 13 Januari 2013

ANALISIS UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN DAN METODE DALAM PERGURUAN TINGGI

ANALISIS UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN DAN METODE DALAM PERGURUAN TINGGI

Pengertian pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam — sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka — walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.
Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen.
Menurut jenisnya perguruan tinggi dibagi menjadi 2 :

1. Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh Negara

2. Perguruan tinggi swasta, adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh swasta
Metode pengajaran dalam Perguruan Tinggi
Beberapa metode mengajar yang dapat divariasikan oleh pendidik diantaranya :

1. Metode Ceramah (Preaching Method)

Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Beberapa kelemahan metode ceramah adalah :

a. Membuat mahasiswa pasif

b. Mengandung unsur paksaan kepada mahasiswa

c. Bila terlalu lama membosankan

Beberapa kelebihan metode ceramah adalah :

a. Dosen mudah menguasai kelas.

b. Dosen mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar

2. Metode diskusi ( Discussion method )

mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok dan resitasi .

Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk :

a. Mendorong mahasiswa berpikir kritis.

b. Mendorong mahasiswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.

Kelebihan metode diskusi sebagai berikut :

a. Menyadarkan mahasiswa bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan

b. Menyadarkan mahasiswa bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.

Kelemahan metode diskusi sebagai berikut :

a. tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.

b. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.

3. Metode demontrasi ( Demonstration method )

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.
Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi adalah :

a. Perhatian mahasiswa dapat lebih dipusatkan .

b. Proses belajar mahasiswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.

Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut :

a. Membantu mahasiswa memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda.

b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan .

Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :

a. mahasiswa terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.

b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan

4. Metode ceramah plus

Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan metode lainnya.Dalam hal ini penulis akan menguraikan tiga macam metode ceramah plus yaitu :

a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas (CPTT).

Metode ini adalah metode mengajar gabungan antara ceramah dengan tanya jawab dan pemberian tugas.

Metode campuran ini idealnya dilakukan secar tertib, yaitu :

1). Penyampaian materi oleh dosen.

2). Pemberian peluang bertanya jawab antara dosen dan mahasiswa.

3). Pemberian tugas kepada mahasiswa

b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas (CPDT)

Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiannya, yaitu pertama guru menguraikan materi pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas.

c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)

Metode ini dalah merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan (drill)

5. Metode resitasi ( Recitation method )

Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana mahasiswa diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri.

Kelebihan metode resitasi sebagai berikut :

a. Pengetahuan yang mahasiswa peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.

b. mahasiswa berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri.
Kelemahan metode resitasi sebagai berikut :

a. Terkadang mahasiswa melakukan penipuan dimana mereka hanya meniru hasil pekerjaan temennya tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.

b. Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.

6. Metode percobaan ( Experimental method )

Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Metode percobaan adalah suatu metode mengajar yang menggunakan tertentu dan dilakukan lebih dari satu kali. Misalnya di Laboratorium.

Kelebihan metode percobaan sebagai berikut :

a. Metode ini dapat membuat mahasiswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata dosen atau buku.

b. mahasiswa dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.

Kekurangan metode percobaan sebagai berikut :

a. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap mahasiswa berkesempatan mengadakan ekperimen.

b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, mahasiswa harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.
· September 15, 2012 at 12:43pm

BAGAIMANA SISTEM PENDIDIKAN JIKA MUNCUL MEKANIKA PARSIAL

BAGAIMANA SISTEM PENDIDIKAN JIKA MUNCUL MEKANIKA PARSIAL
by Diani Metasari
Komponen dan Saling Hubungan antara Komponen dalam Sistem Pendidikan.

Pendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari sejumlah komponen. Komponen tersebut antara lain: raw input (sistem baru), output(tamatan), instrumentalinput(guru, kurikulum), environmental input(budaya, kependudukan, politik dan keamanan).

Analisis sitem pendidikan

Penggunaan analisis sistem dalam pendidikan dimaksudkan untuk memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan dengan cara yang efesien dan efektif. Prinsip utama dari penggunaan analisis sistem ialah: bahwa kita dipersyaratkan untuk berpikir secra sistmatik, artinya harus memperhitungkan segenap komponen yang terlibat dalam maslah pendidikan yang akan dipecahkan.

Saling hubungan antarkomponen

Komponen-komponen yang baik menunjang terbentuknya suatu sistem yang baik. Tetapi komponen yang baik saja belum menjamin tercapainya tujuan sistem secara optimal, manakala komponen tersebut tidak berhibungan secra fungsional dengan komponen lain.

Pendidikan (sistem pendidikan) berada dalam suatu supra sistem, yaitu masyarakat. Selain sistem pendidikan, di dalam masyarakat terdapat pula berbagai sistem lainnya seperti: sistem ekonomi, sistem politik, sistem petahanan dan keamanan, dll. Karena sistem pendidikan merupakan sistem terbuka, maka sistem pendidikan mengambil masukan (input) dari masyarakat dan memberikan hasilnya/luaran (out put) kepada masyarakat. Sistem pendidikan memiliki ketergantungan kepada sistem-sistem lainnya, dan terdapat saling hubungan atau saling pengaruh antar sistem pendidikan dengan sistem-sistem lainnya yang ada di dalam masyarakat.

Sebagaimana dikemukakan Philiph H. Coombs, ada tiga jenis sumber utama input dari masyarakat bagi sistem pendidikan, yaitu:

1. Ilmu pengetahuan, tujuan-tujuan dan nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat.

2. Penduduk serta tenaga kerja yang tersedia.

3. Ekonomi atau penghasilan masyarakat.

Terhadap ketiga sumber utama input sistem pendidikan tersebut, dilakukan seleksi berdasarkan tujuan, kebutuhan, efisiensi dan relevansinya bagi pendidikan. Selain itu, seleksi dilakukan pula atas dasar nilai dan norma tertentu dengan alasan bahwa pendidikan bersifat normatif. Hasil seleksi tersebut selanjutnya diambil atau diterima sebagai input sistem pendidikan.

Input sistem pendidikan dibedakan dalam tiga jenis, yaitu:

Input mentah (raw input), yaitu peserta didik.
Input alat (instrumental input) seperti: kurikulum, pendidik, dll.
Input lingkungan (environmental input) seperti: keadaan cuaca, situasi keamanan masyarakat dll. yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi proses pendidikan.

Berbagai jenis input pendidikan terseleksi sebagaimana dikemukakan di atas, selanjutnya akan membentuk komponen-komponen pendidikan atau berbagai sub sistem pendidikan. Dalam hal ini dilakukan diferensiasi sehingga setiap komponen memiliki fungsi-fungsi khusus. Namun demikian, karena pendidikan adalah suatu sistem, maka pelaksanaan fungsi setiap komponen pendidikan secara keseluruhan diarahkan demi pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Philiph H. coombs mengidentifikasi 12 komponen sistem pendidikan, yaitu:

Tujuan dan prioritas. Fungsinya adalah memberikan arah kegiatan sistem.
Peserta didik (siswa). Fungsinya adalah belajar hingga mencapai tujuan pendidikan.
Pengelolaan. Fungsinya adalah merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan, dan menilai sistem.
Struktur dan jadwal. Fungsinya adalah mengatur waktu dan mengelompokan peserta didik berdasarkan tujuan tertentu.
Isi atau kurikulum. Fungsinya adalah sebagai bahan yang harus dipelajari peserta didik.
Pendidik (guru). Fungsinya adalah menyediakan bahan, menciptakan kondisi belajar dan menyelenggarakan pendidikan.
Alat bantu belajar. Fungsinya memungkinkan proses belajar-mengajar sehingga menarik, lengkap, bervariasi, dan mudah.
Fasilitas. fungsinya sebagai tempat terselenggaranya pendidikan.
Pengawasan mutu. Fungsinya membina peraturan-peraturan dan standar pendidikan (peraturan penerimaan peserta didik, pemberian nilai ujian, kriteria baku.
Teknologi. Fungsinya mempermudah atau memperlancar pendidikan.
Penelitian. Fungsinya mengembangkan pengetahuan, penampilan sistem dan hasil kerja sistem.
Biaya (ongkos pendidikan). Merupakan satuan biaya untuk memperlancar proses pendidikan. Fungsinya sebagai petunjuk tingkat efisiensi sistem.

Paradikma Pendidikan Masa Depan

Dunia pendidikan juga muncul dua problem yang lain yang tidak dapat dipisah dari problem pendidikan yang telah disebutkan di atas.

Pertama, pendidikan cenderung menjadi sarana stratifikasi sosial. Kedua, pendidikan sistem persekolahan hanya mentransfer kepada peserta didik apa yang disebut the dead knowledge, yakni pengetahuan yang terlalu bersifat text-bookish sehingga bagaikan sudah diceraikan baik dari akar sumbernya maupun aplikasinya.

Berbagai upaya pembaharuan pendidikan telah dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi sejauh ini belum menampakkan hasilnya. Mengapa kebijakan pembaharuan pendidikan di tanah air kita dapat dikatakan senantiasa gagal menjawab problem masyarakat? Sesungguhnya kegagalan berbagai bentuk pembaharuan pendidikan di tanah air kita bukan semata-mata terletak pada bentuk pembaharuan pendidikannya sendiri yang bersifat erratic, tambal sulam, melainkan lebih mendasar lagi kegagalan tersebut dikarenakan ketergantungan penentu kebijakan pendidikan pada penjelasan paradigma peranan pendidikan dalam perubahan sosial yang sudah usang. Ketergantungan ini menyebabkan adanya harapan-harapan yang tidak realistis dan tidak tepat terhadap efikasi pendidikan.
· October 1, 2012 at 7:44pm

BAGAIMANA SISTEM PENDIDIKAN JIKA MUNCUL MEKANIKA PARSIAL

BAGAIMANA SISTEM PENDIDIKAN JIKA MUNCUL MEKANIKA PARSIAL

by Diani Metasari on Monday, October 1, 2012 at 7:37pm ·
 Komponen dan Saling Hubungan antara Komponen dalam Sistem Pendidikan.
Pendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari sejumlah komponen. Komponen tersebut antara lain: raw input (sistem baru), output(tamatan), instrumentalinput(guru, kurikulum), environmental input(budaya, kependudukan, politik dan keamanan).
 Analisis sitem pendidikan
Penggunaan analisis sistem dalam pendidikan dimaksudkan untuk memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan dengan cara yang efesien dan efektif. Prinsip utama dari penggunaan analisis sistem ialah: bahwa kita dipersyaratkan untuk berpikir secra sistmatik, artinya harus memperhitungkan segenap komponen yang terlibat dalam maslah pendidikan yang akan dipecahkan.
Saling  hubungan antarkomponen
Komponen-komponen yang baik menunjang terbentuknya suatu sistem yang baik. Tetapi komponen yang baik saja belum menjamin tercapainya tujuan sistem secara optimal, manakala komponen tersebut tidak berhibungan secra fungsional dengan komponen lain.
Pendidikan (sistem pendidikan) berada dalam suatu supra sistem, yaitu masyarakat. Selain sistem pendidikan, di dalam masyarakat terdapat pula berbagai sistem lainnya seperti: sistem ekonomi, sistem politik, sistem petahanan dan keamanan, dll.  Karena sistem pendidikan merupakan sistem terbuka, maka sistem pendidikan mengambil masukan (input) dari masyarakat dan memberikan hasilnya/luaran (out put) kepada masyarakat. Sistem pendidikan memiliki ketergantungan kepada sistem-sistem lainnya, dan terdapat saling hubungan atau saling pengaruh antar sistem pendidikan  dengan sistem-sistem lainnya yang ada di dalam masyarakat.
Sebagaimana dikemukakan Philiph H. Coombs, ada tiga jenis sumber utama input dari masyarakat bagi sistem pendidikan, yaitu:
1. Ilmu pengetahuan,  tujuan-tujuan dan nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat.
2. Penduduk serta tenaga kerja yang tersedia.
3. Ekonomi atau penghasilan masyarakat.
Terhadap ketiga sumber utama input sistem pendidikan tersebut, dilakukan seleksi berdasarkan tujuan, kebutuhan, efisiensi dan relevansinya bagi pendidikan. Selain itu, seleksi dilakukan pula atas dasar nilai dan norma tertentu dengan alasan bahwa pendidikan bersifat normatif. Hasil seleksi tersebut selanjutnya diambil atau diterima sebagai input sistem pendidikan.
Input sistem pendidikan dibedakan dalam tiga jenis, yaitu:
  1. Input mentah (raw input), yaitu peserta didik.
  2. Input alat (instrumental input) seperti: kurikulum, pendidik, dll.
  3. Input lingkungan (environmental input) seperti: keadaan cuaca, situasi keamanan masyarakat dll. yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi proses pendidikan.
Berbagai jenis input pendidikan terseleksi sebagaimana dikemukakan di atas, selanjutnya  akan membentuk komponen-komponen pendidikan atau berbagai sub sistem pendidikan. Dalam hal ini dilakukan diferensiasi sehingga setiap komponen memiliki fungsi-fungsi khusus. Namun demikian, karena pendidikan adalah suatu sistem, maka pelaksanaan fungsi setiap komponen pendidikan secara keseluruhan diarahkan demi pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Philiph H. coombs mengidentifikasi 12 komponen sistem pendidikan, yaitu:
  1. Tujuan dan prioritas. Fungsinya adalah memberikan arah kegiatan sistem.
  2. Peserta didik (siswa). Fungsinya adalah belajar hingga mencapai tujuan pendidikan.
  3. Pengelolaan. Fungsinya adalah merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan, dan menilai sistem.
  4. Struktur dan jadwal. Fungsinya adalah mengatur waktu dan mengelompokan peserta didik berdasarkan tujuan tertentu.
  5. Isi atau kurikulum. Fungsinya adalah sebagai bahan yang harus dipelajari peserta didik.
  6. Pendidik (guru). Fungsinya adalah menyediakan bahan, menciptakan kondisi belajar dan menyelenggarakan pendidikan.
  7. Alat bantu belajar. Fungsinya memungkinkan proses belajar-mengajar sehingga menarik, lengkap, bervariasi, dan mudah.
  8. Fasilitas. fungsinya sebagai tempat terselenggaranya pendidikan.
  9. Pengawasan mutu. Fungsinya membina peraturan-peraturan dan standar pendidikan (peraturan penerimaan peserta didik, pemberian nilai ujian, kriteria baku.
  10. Teknologi. Fungsinya mempermudah atau memperlancar pendidikan.
  11. Penelitian. Fungsinya mengembangkan pengetahuan, penampilan sistem dan hasil kerja sistem.
  12. Biaya (ongkos pendidikan). Merupakan satuan biaya untuk memperlancar proses pendidikan.  Fungsinya sebagai petunjuk tingkat efisiensi sistem.
Paradikma Pendidikan Masa Depan
Dunia pendidikan juga muncul dua problem yang lain yang tidak dapat dipisah dari problem pendidikan yang telah disebutkan di atas.
Pertama, pendidikan cenderung menjadi sarana stratifikasi sosial. Kedua, pendidikan sistem persekolahan hanya mentransfer kepada peserta didik apa yang disebut the dead knowledge, yakni pengetahuan yang terlalu bersifat text-bookish sehingga bagaikan sudah diceraikan baik dari akar sumbernya maupun aplikasinya.
Berbagai upaya pembaharuan pendidikan telah dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi sejauh ini belum menampakkan hasilnya. Mengapa kebijakan pembaharuan pendidikan di tanah air kita dapat dikatakan senantiasa gagal menjawab problem masyarakat? Sesungguhnya kegagalan berbagai bentuk pembaharuan pendidikan di tanah air kita bukan semata-mata terletak pada bentuk pembaharuan pendidikannya sendiri yang bersifat erratic, tambal sulam, melainkan lebih mendasar lagi kegagalan tersebut dikarenakan ketergantungan penentu kebijakan pendidikan pada penjelasan paradigma peranan pendidikan dalam perubahan sosial yang sudah usang. Ketergantungan ini menyebabkan adanya harapan-harapan yang tidak realistis dan tidak tepat terhadap efikasi pendidikan.

ALASAN MUNCULNYA PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP ( PSH )

ALASAN MUNCULNYA PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP ( PSH )

by Diani Metasari on Tuesday, September 4, 2012 at 3:06pm ·
Pendidikan Seumur Hidup
A . Pengertian
Pendidikan seumur hidup bukan suatu sistem pendidikan yang berstruktur, melainkan suatu prinsip yang menjadi dasar yang menjiwai seluruh organisasi sistem pendidikan yang ada. Dalam kenyataan hidup dari dahulu sudah dapat dilihat bahwa hakikatnya orang belajar seumur hidup, meskipun dengan cara yang berbeda dan melalui proses yang tidak sama.
Azas pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu azas bahwa prosestidak ada batas usia yang menunjukkan seseorang tidak mungkin dan tidak dapat belajar. Proses pendidikan ini mencakup bentuk-bentuk belajar secara informal, non formal maupun formal baik yang berlansung dalam keluarga, disekolah, dalam pekerjaan dan dalam kehidupan masyarakat.
B .Alasan Pendidikan Seumur Hidup diperlukan :
1. Alasan Keadilan
Terselengaranya pendidikan seumur hidup secara meluas dikalangan masyarakat dapat menciptakan iklim lingkungan yang memungkinkan terwujudnya keadilan social. Masyarakat luas dengan berbagai stratanya merasakan adanya persamaan kesempatan memperoleh pendidikan. Selanjutnya berarti pula persamaan social, ekonomi, dan politik. pendidikan seumur hidup pada prinsipnya dapat mengeliminasi peranan sekolah sebagai alat untuk melestarikan ketidakadilan social.
Contoh : adanya mahasiswa yang berusia di atas 40 tahun dalam sebuah universitas dan tidak di berlakukannya perbedaan tingkat sosial dalam pendidikan.

2.Alasan Ekonomi
Persoalan pendididkan seumur hidup dikaitkan dengan biaya penyelenggaraan pendidikan, produktivitas kerja, dan peningkatan GNP. Di Negara sedang berkembang biaya untuk perluasan pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan hampir-hampir tak tertanggulangi. Di satu sisi tantangan untuk mengejar keterlambatan pembangunan dirasakan , sedangkan di sisi lain keterbatasan biaya dirasakan menjadi penghambat. Tidak terkecuali di Negara yang sudah maju teknologinya, yaitu dengan munculnya kebutuhan untuk memacu kualitas pendidikan dan jenis-jenis pendidikan.
Contoh : penaikan gaji dan jabatan dalam suatu perusahaan bagi yang memiliki gelar pendidikan.

3.Alasan Sosial
Pendidikan seumur hidup harus berisi elemen penting yang kuat dan memainkan peranan sosial yang amat beragam untuk mempermudah individu melakukan penyesuaian terhadap perubahan hubungan antara mereka/orang lain.
Contoh : adanya hubungan keuntungan timbal balik antar guru dan siswanya, seperti seorang siswa yang memperoleh ilmu dari gurunya dan guru yang menerima upah dari pengajarannya.

4.Alasan Perkembangan IPTEK
Pertumbuhan teknologi menyebabkan peningkatan penyediaan informasi yang berakibat pada meningkatnya usia harapan hidup dan menurunnya angka kematian dan muncul pendekatan-pendekatan baru dan perubahan orientasi dalam proses belajar mengajar, konsep pengembangan tingkah tingkah laku, perubahan peran guru dan siswa, munculnya berbagai tenaga kependidikan nonguru, pendayagunaan sumber belajar yang semakin bervariasi, dan lain-lain.Kesemuanya itu mengandung potensi yang kaya bagi terselenggaranya pendidikan sepanjang hidup.
Contoh : dahulu orang mengirim pesan melalui surat, sekarang orang telah dapat mengirim pesan melalui HP atau layanan internet.

5.Alasan Sifat Pekerjaan
Kenyataan menunjukkan bahwa perkembangan iptek di satu sisi dalam skala besar meminta pekerjaan tangan diganti dengan mesin, tetapi disisi yang lain juga member andil kepada munculnya pekerjaan-pekerjaan baru yang banyak menyerap tenaga kerja dan munculnya cara-cara baru dalam memproses pekerjaan. Akibatnya pekerjaan menuntut persyaratan kerja yang selalu saja berubah.
Untuk dapat menangani pekerjaan-pekerjaan yang menuntut persyaratan-persyaratan baru seseorang harus berkemauan untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan secara terus-menerus. Kondisi seperti ini mengandung implikasi bahwa pendidikan seumur hidup merupakan alternative yang dapat mengantisipasi pemecahan masalah-masalah yang dihadapi oleh pekerja-pekerja di masa depan.
Contoh : pelamar yang bekerja sesuai dengan bidang jurusan yang telah di kuasai, seperti perawat yang bekerja di sebuah rumah sakit.


NAMA : DIANI METASARI
FAKULTAS : FKIP
JURUSAN : MATEMATIKA
KELAS : 1/D

DIMENSI HAKIKAT MANUSIA

DIMENSI HAKIKAT MANUSIA

by Diani Metasari on Monday, September 3, 2012 at 4:35pm ·

1.  PENGERTIAN HAKIKAT MANUSIA
  
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
A.Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannyB.Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
  1. Dimensi Keindividuan
    Setiap anak manusia yang dilahirkan telah dikaruniai potensi untuk menjadi berbeda dari yang lain atau menjadi dirinya sindiri. Inilah sifat individualitas.
    Karena adanya individualitas itu setiap orang mempunyai kehendak, perasaan, cita-cita, kecenderungan, semangat dan daya tahan yang berbeda-beda.
Contoh :
  1. dalam diri sendiri : bakat melukis yang di miliki seorang anak.
  2. dalam keluarga : rasa hormat pada orangtua.
  3. dalam masyarakat : rasa ingin menolong sesama.
  1. Dimensi Kesosialan
    Setiap bayi yang lahir dikaruniai potensi sosialitas. Artinya setiap orang dapat saling berkomunikasi yang pada hakikatnya di dalamnya ada unsur saling memberi dan menerima.
    Adanya dimensi kesosialan pada diri manusia tampak jelas pada dorongan untuk bergaul. Dengan adanya dorongan untuk bergaul setiap orang ingin bertemu dengan sesamanya.
    Manusia hanya menjadi menusia jika berada diantara manusia.
Contoh :
a.dalam diri sendiri : peduli terhadap kebersihan lingkungan
b. dalam keluarga : hubungan erat atau kontak batin anak pada oranagtua.
c. dalam masyarakat : persahabatan yang di jalin antar mahasiswa.

3. Dimensi Kesusilaan
Kesusilaan adalah kepantasan dan kebaikan yang lebih tinggi. Manusia itu dikatakan sebagai makhluk susila artinya sebagai manusia yang memiliki nilai-nilai, menghayati, dan melaksanakan nilai-nilai tersebut dalam perbuatan.
Contoh :
a.dalam diri sendiri : berbicara sopan pada orang lain.
b. dalam keluarga : menjaga martabat keluarga dalam pergaulan.
c. dalam masyarakat : menghargai perbedaan dalam penyampaian pendapat.

4. Dimensi Keberagamaan
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk religius.Beragama merupakan kebutuhan manusia karena manusia adalah makhluk yang lemah sehingga memerlukan tempat bertopang. Manusia memerlukan agama demi keselamatan hidupnya. Manusia dapat menghayati agama melalui proses pendidikan agama. Disinilah tugas orang tua dan semua pendidik untuk melaksanakan pendidikan agama kepada anaknya atau anak didiknya.
Contoh :
  1. Dalam diri sendiri : menjalankan ibadah agama.
  2. Dalam keluarga : menghormati dan patuh kepada orangtua.
  3. Dalam masyarakat : menghargai perbedaan agama.
NAMA : DIANI METASARI
FAKULTAS : FKIP
JURUSAN : MATEMATIKA
KELAS :1/D